TRIBUN-VIDEO.COM - Tim Penasihat Hukum keluarga Brigadir Nofriandyah Yosua Hutabarat mengaku heran dengan pihak Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.

Pasalnya, selama ini keduanya menjadi tampak tak tahu malu karena sangat obsesi menonjolkan perihal seksualitas dalam perkara kematian Brigadir J.

Padahal, dua laporan Putri Candrawathi di Polres Metro Jakarta Selatan atas dugaan pelecehan seksual Brigadir J telah dihentikan.

Martin Lukas mengaku bingung dengan narasi lanjutan pihak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang terus memojokan Brigadir J.

Setelah perihal seks, lanjut Martin, kini Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menyerang kepribadian Brigadir J.

Pihak terdakwa itu menuding orang yang telah dirampas nyawanya dengan menyebut memiliki kepribadian ganda.

Diketahui, sebelumnya tudingan itu secara gamblang dilontarkan Arman Hanis dan Febri Diansyah selaku pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Marthin pun menyebut keduanya tampak salah memilih profesi sebagai pengacara dan harusnya menjadi psikolog atas pernyataannya.

Martin menambahkan, sebagai penasihat hukum Arman Hanis dan Febri Diansyah sepatutnya juga tidak membela kliennya secara membabi buta.

Apalagi, lanjut Martin, Febri Diansyah sudah berucap akan membela secara objektif.

Terpisah, Kamaruddin Simanjuntak juga telah buka suara terkait tudingan tersebut.

Ia menilai surat keberatan berisi tudingan itu tidak memiliki dasar dan tak ada hubungannya dengan kasus pembunuhan Brigadir J.

Selain itu, Kamaruddin mempertanyakan apakah surat keberatan dari Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu lalu membuat Brigadir J layak untuk dibunuh.

Kamaruddin pun menduga surat keberatan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu sengaja disampaikan untuk meringankan hukuman mereka dalam kasus ini.(Tribun-video.com/Kompas.tv)

https://www.kompas.tv/article/346545/martin-ferdy-sambo-dan-putri-tak-punya-rasa-malu-mengaitkan-kematian-brigadir-j-dengan-seks

Host: Dea Mita
VP: Salim Maula
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral