Beda dengan NATO & Eropa, Zelensky Sambut Rencana Perdamaian China tapi Tolak Kompromi dengan Putin |
|
TRIBUN-VIDEO.COM - Berbeda dengan NATO dan sejumlah negara Uni Eropa yang mendukungnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky terbula dengan proposal damai yang diajukan China.
Dengan pertimbangan hati-hati Zelensky menyambut rencana perdamaian China untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina, tetapi dengan syarat. Hal ini disampaikan Volodymyr Zelensky dalam konferensi persnya di Kiev untuk menandai peringatan pertama serangan besar-besaran Rusia. Presiden Ukraina itu menyatakan ingin percaya bahwa Beijing tertarik pada perdamaian yang adil. Zelensky akan menerima proposal perdamaian yang dibuat China dengan jika Presiden Rusia Vladimir Putin menarik pasukannya keluar dari semua wilayah Ukraina yang diduduki. Selain itu juga tidak ada pasokan senjata ke Rusia dari China. Terpisah, Kementerian Luar Negeri Rusia juga percaya bahwa China secara tulus menginginkan solusi diplomatik untuk konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Maria Zakharova mengatakan Rusia terbuka untuk mencapai tujuannya melalui cara politik dan diplomatik. Namun, mereka menyebut hambatan utama untuk perdamaian ini adalah kepemimpinan Ukraina dan pendukungnya di Barat. Di sisi lain, Rusia juga memiliki syarat jika proposal damai itu bisa disetujui. Zakharova menekankan bahwa semua warga negara Ukraina, termasuk penutur bahasa Rusia dan etnis minoritas harus dijamin hak-haknya tidak dapat dicabut. Kemudian, Ukraina harus mengakhiri 'semua tindakan pembatasan ilegal dan tuntutan hukum yang dipolitisasi'. Pasalnya, tujuan dari invasi Rusia ke Ukraina ini adalah membebaskan kejahatan genosida yang selam ini diduga dilakukan Kiev. Sementara kedua negara yang berkonflik menerima proposal rencana perdamaian dari China, pihak NATO dan UE justru tak menyambut baik. NATO menyebut China tidak memiliki 'kredibilitas' untuk membuat rencana penyelesaian seperti itu sama sekali. Sementara itu, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menunjukkan reaksi yang sama. Ia menyatakan bahwa proposal itu sebenarnya adalah seperangkat prinsip yang tidak jelas daripada rencana tindakan yang konkret. Leyen juga menuduh China telah memihak Rusia, meskipun China mempertahankan posisi netral dalam konflik antara Ukraina dan Rusia. Beberapa anggota Uni Eropa (UE) juga telah menyuarakan pendapat mereka tentang peta jalan tersebut. Juru bicara pemerintah Jerman Wolfgang Buechner misalnya, mengatakan bahwa proposal memang berisi beberapa 'elemen penting'. Namun tidak memiliki tawaran lain, seperti permintaan agar Rusia menarik pasukannya dari Ukraina.(Tribun-video.com/Tribunnews) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perang Rusia di Ukraina, Zelensky Sambut Rencana Perdamaian China tapi Tolak Kompromi dengan Putin, https://www.tribunnews.com/internasional/2023/02/25/perang-rusia-di-ukraina-zelensky-sambut-rencana-perdamaian-china-tapi-tolak-kompromi-dengan-putin Host: Dea Mita VP: Ika Vidya #beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #rusia #ukraina #russia #ukraine #russiaukrainewar #russiavsukraine #zelensky #putin #vladimirputin #volodymyrzelenskyy |