Suasana Blok G Balai Kota DKI Jakarta Saat Ditutup Akibat Wabah Covid 19 |
![]() |
Gedung Blok G Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kecamatan Gambir, ditutup selama tiga hari. Penutupannya dimulai sejak Kamis (17/9/2020) sampai Sabtu (19/9/2020).
Aparatur Negeri Sipil (ASN) dilarang masuk ke gedung berlantai 22 tersebut. Meski begitu, berdasarkan pantauan Warta Kota, tidak ada ASN yang mencoba masuk ke gedung tersebut karena dijaga oleh beberapa petugas pengamanan dalam (pamdal). Gedung itu ditutup karena petugas akan menyemprot seluruh ruangan dengan cairan disinfektan demi memusnahkan virus Covid-19. Sebab dua pejabat eselon II kembali terkena Covid-19, di sisi lain Sekretaris Daerah Saefullah meninggal dunia akibat virus ini pada Rabu (16/9/2020) pukul 12.55. “(Penutupan ini) bukan karena kasus pak Sekda, tapi karena tadi pagi ditemukan ada dua orang pejabat. Salah satunya pejabat eselon II yang terpapar (dan terkonfirmasi) positif, dan ada beberapa yang sedang menunggu hasil sore ini, tapi satu sudah konfirm positif,” kata Anies di Balai Kota DKI pada Rabu (16/9/2020) petang. Menurut Anies, bila ditemukan kasus positif di tempat kerja, pemerintah akan menutup tempat tersebut selama tiga hari untuk proses sterilisasi. Hal itu mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 88 tahun 2020 tentang Perubahan Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 di DKI Jakarta. “Jadi gedung blok G di DKI Jakarta, ini persis samping kita. Di hari Kamis (17/9/2020), Jumat (18/9/2020) dan Sabtu (19/9/2020) akan tertutup dan tidak digunakan. Kita menjalankan yang menjadi bagian dari Peraturan Gubernur,” jelas Anies. Kata Anies, wabah Covid-19 bisa terjadi di mana saja. Karena itu, masyarakat wajib mengikuti protokol kesehatan 3M selama berada di luar rumah. Di antaranya memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sesering mungkin. “Saya mengajak kepada semua, tertib pakai masker. Tertib jaga jarak, dan tertib cuci tangan rutin. Tinggallah di rumah kecuali perlu. Jangan bepergian kecuali urgen. Kerjakan semua sebisa mungkin dari rumah,” katanya. “Ini bukan kondisi yang bisa dientengkan dan jangan pernah anggap enteng. Seorang pribadi yang paling depan di dalam berhadapan dengan Covid-19, tertib, yang selalu mengingatkan yang lain itu saja menghadapi risiko yang paling besar,” tambahnya. (faf) Video Jurnalis: Fajar Editor Video : Sabran Berita Selengkapnya klik tautan di bawah ini : https://wartakota.tribunnews.com/ Pantau informasi terupdate melalui sosial kami: Instagram: https://www.instagram.com/wartakotalive/ Twitter: https://twitter.com/wartakotalive Facebook: https://www.facebook.com/wartakotalive/ |