TRIBUN-VIDEO.COM - Sebanyak 89 personel militer Rusia dilaporkan tewas dalam serangan roket Ukraina di sebuah sekolah di Makiivka saat malam tahun baru.

Terkait hal tersebut, kelompok nasionalis Rusia melontarkan kritik kerasnya.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia justru menyebut faktor utama serangan roket karena penggunaan ponsel oleh tentara Rusia.

Kemenhan Rusia pada Rabu (4/1) menyatakan bahwa penggunaan ponsel di medan adalah hal yang ilegal.

Dijelaskan oleh Kemenhan Rusia, penggunaan ponsel memungkinkan musuh untuk melacak dan menentukan koordinat lokasi tentara untuk serangan misil.

“Sudah jelas bahwa alasan utama dari apa yang terjadi adalah pengaktifan dan penggunaan, bertentangan dengan larangan, ponsel dari personel di zona jangkauan senjata musuh,” kata Kemhan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Diketahui gempuran roket ini termasuk dalam serangan Ukraina paling mematikan terhadap tentara Rusia sejak perang dimulai.

Atas serangan ini, militer Rusia mendapat kritik keras dari kelompok nasionalis.

Seorang blogger nasional Rusia menilai peristiwa ini terjadi akibat ketidakbecusan komandan tinggi Rusia dalam perang di Ukraina.

Meski Rusia melaporkan ada sebanyak 89 tentaranya yang tewas, hal berbeda disampaikan oleh Ukraina.

Direktorat Komunikasi Strategis Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim bahwa ada sebanyak 400 tentara Rusia yang tewas akibat serangan roket HIMARS.

Meski demikian, informasi dan klaim korban jiwa dari kedua belah pihak sulit untuk diverifikasi secara independen.

(TribunVideo.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "89 Tentara Rusia Tewas Diserang Roket Ukraina, Kelompok Nasionalis: Komandan Tidak Becus", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2023/01/04/120100970/89-tentara-rusia-tewas-diserang-roket-ukraina-kelompok-nasionalis-?page=all#page2.

Host : Sisca Mawaski
VP : Jalu Setyo Nugroho

#rusiavsukraina
#invasirusia
#nuklirrusia
#putin
#zelensky



#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews